Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Rincian Cara Membuat Usaha Hidroponik Untuk Pemula Lengkap

Posting Komentar


Apa Itu Hidroponik?
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa memakai tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman . Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Bagaimana Sejarah Hidroponik?
Menurut literatur, bertanam secara hidroponik sudah dimulai ribuan tahun yang kemudian. Diceritakan, ada taman gantung pada Babilon & taman terapung pada Cina yang bisa diklaim menjadi model Hidroponik. Lebih lanjut diceritakanpula, pada Mesir, India & Cina, manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organik buat memupuk semangka, mentimun dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Cara bertanam misalnya ini kemudian diklaim river bed cuultivation.


Ketika pakar patologis flora memakai nutrien khusus untuk media tanam muncullah istilah nutri culture. Setelah itu, bermunculan kata water culture, solution culture & gravel bed culture buat mengungkapkan output percobaan mereka yg menanam sesuatu tanpa memakai tanah sebagai medianya. Terakhir dalam tahun 1936 istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan buat output berdasarkan Dr. WF. Gericke, seorang agronomis berdasarkan Universitas California, USA, berupa flora tomat setinggi tiga meter yang penuh buah dan ditanam pada bak berisi mineral output uji cobanya.


Sejak itu, hidroponik yang berarti hydros adalah air dan ponics buat menyebut pengerjaan atau bercocok tanam, dinobatkan buat menyebut segala kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Gericke ini menjadi sensasi saat itu, foto dan riwayat kerjanya sebagai headline surat informasi, bahkan dia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak itu, hidroponik nir lagi sebatas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja termasuk bunda rumah tangga. Jepang yg kalah menurut sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, dalam tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik. Kemudian negara lain seperti irak, Bahrain dan negara-negara produsen minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menerapkan hidroponik.


Tujuan Hidroponik dimasyarakat? sebagai hobi masyarakat ditanaman dalam sekala kecil dan besar, memiliki hasil guna, sehingga dapat meningkatkan semangat bagi masyarakat yang hobi pada budidaya tanaman. Jadi dapat dikatakan mulai dari hobi menjadi sesuatu yang menghasilkan. 

Media Budidaya Hidroponik?

1. Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian bisa digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus seringkali digunakan karena mudah diperoleh & harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan nir terdapat nutrisi pada dalamnya. Media yg biasa digunakan adalah campuran arang sekam & bubuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

2. Media buat tanaman  dewasa

Media buat tanaman  dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool & lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya merupakan kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas berdasarkan kotoran juga organisme yang bisa mengganggu misalnya cacing, kutu & sebagainya yg dapt hayati pada pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah musnah, penggunaannya hanya dapat buat dua kali pemakaian. Arang sekam bisa dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

Peralatan Budidaya Hidroponik Sederhana Diantaranya? 

1. Wadah semai (Rp. 20.000) bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.





2. Wadah tanaman dewasa,(Rp. 25.000 - 35.000) umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.




3. Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban



4. Ayakan pasir untuk mengayak media semai (Rp.560.000 bukalapak)



5. Handsprayer atau alat penyiraman tanaman (Rp. 40.000 - 90.000) Bukalapak



6. Centong pengaduk media


7. Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai


8. Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplanting

9. Benang rami Rp.20.000 - 50.000 (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman


10. Ember penyiram (Rp. 30.000)
11. Rockwool 75.000
 * Tergantung sistem mana yang akan anda gunakan untuk memulai hidroponik peralatan akan akan berbeda beda tidak harus sama seperti contoh diatas

Cara Praktek?


Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.

Persemaian flora

Persemaian benih besar


Untuk benih yang ukuran besar  seperti benih melon & ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman pada dala air hangat kuku selama dua-tiga jam & pribadi ditanamkan dalam wadah semai yg berisi media & telah disiram dengan air. Benih diletakkan menggunakan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.

Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yg lebih akbar dapat dilakukan ketika tinggi bibit kurang lebih 12-15 centimeter (28-30 hari sesudah semai).

Persemaian benih kecil

Untuk benih ukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya tidak sinkron menggunakan benih akbar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di loka terpisah tuangkan benih yang dicampurkan menggunakan pasir kering steril secukupnya & diaduk merata. Benih yg sudah tercampur dengan pasir ditebarkan pada atas permukaan media semai secara merata, lalu ditutup menggunakan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu bagian atas wadah semai ditutup menggunakan kertas tisu yg sudah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan kondusif.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar mentari  tip pagi selama 1-2 jam supaya perkecambahan tumbuh menggunakan baik & sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.

Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke pada pot/polybag pembibitan.

Perlakuan semai
Bibit kecil yg telah berkecambah pada dalam wadah semai perlu disirami menggunakan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena bisa mengakibatkan agresi penyakit busuk.

Pembibitan

Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yg berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan berdasarkan wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar bisa tumbuh menggunakan baik. Caranya adalah menggunakan mencabut kecambah pada wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati menggunakan tangan agar akar nir rusak lalu tanam pada lubang tanam yg telah dibentuk pada pot/polybag pembibitan.

Transplanting/pindah tanam

Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan pada dekat lokasi penanaman pada pada green house supaya sterilitas media tetap terjaga.

Setelah wadah tanam siap & dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan & menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Apabila pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan menggunakan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, menggunakan indikator apabila media tumbuh dipegang menggunakan tangan terasa kemarau. Meida tanam hidroponik bersifat kering sebagai akibatnya penyiraman flora jangan hingga terlambat. Jenis & cara penyiraman merupakan sebagai berikut:

Penyiraman manual

Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah menjadi berikut :

Pada masa persemaianCara penyiraman buat benih ukuran kecil relatif menggunakan handsprayer 4-lima kali sehari buat menjaga kelembaban media. Untuk benih ukuran besar  dipakai gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.

Pada masa pembibitan
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebesar 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.

Pada masa pertumbuhan & produksi
Penyiraman dilakukan menggunakan memeberikan 1.5-dua.Lima l larutan encer hara setiap harinya.

Penyiraman otomatis
Penyiraman bisa dilakukan menggunakan Sprinkle Irrigation System & Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot & tetes . Sumber energi dari dari pompa.

Perawatan Tanaman. 
Perawatan tumbuhan yang perlu dilakukan antara lain merupakan :

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan buat membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yg terkena agresi penyakit. Pemangkasan dilakukan buat menaikkan pertumbuhan & produksi flora. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama buat produksi.

Pengikatan
Tanaman yang sudah berada pada wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang supaya bisa berdiri tegak sebagai akibatnya tanaman  dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tumbuhan menggunakan tali (benang rami).

Penjarangan bunga (dalam sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan supaya pertumbuhan butir sama besar . Tetapi output penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin nir menampakan output yang tidak selaras menggunakan perlakuan tanpa penjarangan bunga.

Pengendalian hama & penyakit

Pengendalian bisa dilakukan baik secara manual maupun menggunakan pestisida.

Panen dan Pasca panen

Pemanenan

Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan butir/ output panen supaya diperoleh mutu yang baik, misalnya menggunakan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yg benar & hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman  yg dapat mengganggu produksi berikutnya.

Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya & tergantung berdasarkan pasar. Makin besar  buah belum tentu makin mahal/laris, malah termasuk kriteria buah afkir sebagai akibatnya saat panen yang sempurna dan supervisi pada proses produksi perlu diperhatikan.

Penanganan pasca panen

Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat ditentukan sang perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung berdasarkan menarik atau tidaknya produk yg didapatkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, rona, & berukuran). Perlakuan pasca panen sangat krusial karena kualitas produk nir semata-mata menurut output produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam juga selektivitas produk. Kerusakan produk bisa dikurangai menggunakan penanganan pasca panen yg tepat sehingga diharapkan bisa menaikkan nilai tambah pada produk yang dijual.



Berapa Jumlah Modalnya?


Wadah semai 20.000
Wadah tanaman dewasa/polybag 25.000
Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban -
Ayakan pasir 560.000
Handsprayer 50.000
Centong pengaduk media -
Pinset -
Polybag 25.000
Benang rami 20.000
Ember penyiram 30.000
Rockwool 75.000


Total 775.000
  


Jenis tanaman yang memiliki ekonom tinggi?

- Paprika, ini masuk kategori flora sayuran, tetapi banyak yag menggunakan buah ini buat pelengkap menurut makanan yg tersaji pada restoran umumnya.


- Tomat, Buah ini memang kaya akan vitamin C, sang karena itu banyak bunda rumah tangga yang menggunakannya sebagai adonan dalam mengolah sayur.









- Timun Jepang, Buah ini mengandung cukup banyak air, tetapi tidak seperti timun pada biasanya.  Sebagian akbar yang memakai buah ini merupakan restoran jepang.



- Melon, Buah ini termasuk yang memiliki kadar air cukup poly. Sehingga apabila mengkonsumsi buah ini dipastikan nir akan kehilangan cairan tubuh.



- Terong Jepang, buah yang termasuk kategori sayuran ini mempunyai antioksidan yg bisa menangkal radikal bebas.



- Selada, Jenis sayuran yang sering digunakan menjadi pelengkap pada restoran-restoran, yg biasanya didampingi menggunakan jenis kuliner pokoknya seperti Daging steak, Burger, ,Ayam bakar, & masih banyak lagi.



Dengan mengenal jenis flora yang komersil tersebut, dibutuhkan rakyat yang memiliki hobi berkebun & budidaya tanaman  bisa mempunyai output yang memuaskan menurut apa yg ditanam.


Tips Dan Trik Cara penanaman Hidroponik ?

1.Wick system


Yaitu sistem penanaman menggunakan teknik sederhana yg umumnya acapkali dipakai oleh para pemula. Sistem yg pasif ini akan mengalirkan nutrisi kedalam media pertumbuhan dari pada wadah tanaman  memakai homogen suumbu. Dan Teknik penanaman ini bekerja sangat efektif buat jenis tanaman  yg berukuran mini  . Sehingga tumbuhan tersebut nir terlalu membutuhkan air, oleh karena itu dinamakan system hidroponik.




2. Ebb & Flow System


Cara kerja system ini adalah menggunakan menempatkan media tanam pada wadah yang akan disi larutan nutrisi. Selanjutnya nutrisi yg sudah ditempatkan dalam wadh tersebut dikembalikan lagi ke tempat penampungan, & dimulai lagi tambahkan ke wadah secara berulang. Ini memang membutuhkan pompa buat mengalirkan ke wadah & ke loka penampungan. Jangan lupa perhatikan jua jeda antar flora agar pertumbuhannya tidak tergganggu satu sama lain.


3. NFT (Nutrient Film Technique) System


Sistem ini menggunakan teknik menempatkan tumbuhan yang akan ditanam pada wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung pada larutan nutrisi yang sudah dimasukkan dalam wadah. Sistem jenis ini mengalirkan nutrisi terus menerus berdasarkan penampungan kedalam wadah dan balik  lagi ke penampungan tanpa memerlukan timer, misalnya pada flora Selada.



4. Aeroponic System
Sistem ini cukup canggih dikarenakan dapat memungkinkan masyarakat mendapatkan hasil panen terbaik serta lebh cepat dibandingkan dengan system lainnya yang sama-sama hidroponik. Penyebabnyab larutan yang berbentuk kabut ini diberikan langsung ke akar, oleh karena itu langsung dengan mudah diserap masuk ke akar dan tanaman pun jadi lebih mudah menyerap nutrisi yang kaya akan oksigen.


5. Drip System

Sistem ini menggunakan pompa yang diberi timer untuk mengontrol pompa pkapan harus menyala dan kapan harus mati. Ketika pompa menyala bertugas meneteskan air yang berisi nutrisi pada masing-masing tanaman.



Tutorial Hidroponik video untuk pemula sederhana




Macam macam tutorial Hidroponik bisa anda akses disini HidroponikPedai
Muhafizhin C.STMI
Personal Development Expert

Related Posts

Posting Komentar