Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Jenis Jenis Digital Forensik

Posting Komentar

Klasifikasi Digital Forensik


Dikarenakan spesialisasi digital forensik ini memiliki cakupan yang cukup luas, maka terhadap spesialisasi ini dilakukan kategorisasi yang didasarkan pada bentuk fisik maupun logical dari barang bukti yang diperiksa/dianalisa, yaitu :

1. Komputer Forensik 

Ini berkaitan dengan pemeriksaan dan analisa barang bukti elektronik berupa komputer PC (Personal Computer), laptop/notebook, netbook dan Digital Forensic: Principles and Procedures 34 tablet. Pemeriksaan terhadap jenis barang bukti ini biasanya berkaitan dengan files recovery, yaitu suatu metode untuk mengambil file logical atau memunculkan kembali file yang sudah dihapus (deleted) maupun hilang (lost) dikarenakan tidak tercatat lagi di file system. File-file tersebut diperlukan untuk membuktikan kejahatan yang terjadi dan menghubungkannya dengan pelaku.

2. Mobile Forensik 

Mobile forensik ini berhubungan dengan jenis barang bukti elektronik yang berupa handphone dan smartphone. Pemeriksaan ini biasanya berkaitan dengan informasi digital yang tersimpan di barang bukti tersebut. Informasi yang penting ini seperti call logs seperti panggilan incoming (masuk), outgoing (keluar) dan missed (tidak terjawab), SMS (short message service) yaitu pesan inbox (masuk), sent (keluar), dan draft (rancangan), email, foto (gambar digital), video dan lain-lain diperlukan untuk mengetahui komunikasi di antara pelaku kejahatan, atau pemetaan apa yang telah dilakukan para pelaku yang berkaitan dengan kejahatannya. Ini biasanya pada kasus-kasus narkotika.

3. Audio Forensik 

Ini berkaitan dengan rekaman suara yang berhubungan dengan pelaku kejahatan. Rekaman suara ini biasanya diperiksa untuk kepentingan voice recognition, yaitu memeriksa dan menganalisa suara yang ada di rekaman barang bukti (dikenal sebagai unknown samples), untuk kemudian dibandingkan suara pembanding (known samples) dalam rangka untuk mengetahui apakah suara unknown adalah identik atau tidak identik dengan suara known. Jika identik, maka suara barang bukti berasal dari subyek pembanding, sebaliknya jika tidak identik, maka suara barang bukti tidak berasal dari subyek pembanding. Untuk audio forensik ini ada tahapan-tahapan analisanya, yaitu acquisition (yaitu akuisisi file rekaman Digital Forensic: Principles and Procedures 35 suara), audio enchancement (peningkatan kualitas rekaman dengan melakukan noise filtering), decoding (pembuatan transkrip dari suara percakapan yang jelas), voice recognition dan kesimpulan. Tahapan- tahapan ini dibahas secara detil pada Bab VIII.

4. Video Forensik 

Pemeriksaan dan analisa yang berkaitan dengan video forensik ini adalah barang bukti berupa rekaman video, yang biasanya berasal dari kamera cctv (closed circuit tv). Rekaman cctv ini diperiksa berkaitan dengan kegiatan pelaku kejahatan yang sempat terekam di kamera cctv tersebut. Rekaman ini kemudian dianalisa untuk mengambil screenshot dari wajah pelaku atau pelat nomor polisi dari mobil yang dicurigai. Permasalahan yang timbul yang berkaitan dengan rekaman cctv ini adalah resolusi video yang rendah dan kualitas kamera yang tidak bagus, sehingga ketika rekaman cctv ini dianalisa, hasilnya tidak bisa maksimal. Selain permasalahn resolusi, ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi bisa tidaknya pembesaran secara maksimal terhadap obyek yang diinginkan pada rekaman, yaitu jarak kamera dengan obyek, dimensi ukuran obyek dan tingkat pencahayaan di sekitar obyek.

5. Image (gambar digital) Forensik 

Ini berkaitan dengan jenis barang bukti digital yang berupa file-file gambar digital yang sering diperiksa dan dianalisa untuk mengetahui peralatan kamera digital yang digunakan untuk mengambil gambar tersebut, termasuk waktu pengambilannya. Di samping itu, analisa image forensik terhadap file-file gambar digital juga sering dilakukan untuk mengetahui keaslian suatu file gambar, apakah file gambar digital ini masih asli, atau sudah direkayasa dengan menggunakan aplikasi photoshop. Untuk menguji keaslian ini, diperlukan analisa yang komprehensif, di antaranya adalah analisa metadata, analisa pixel dan analisa moment.

6. Cyber Forensik 

Ini berkaitan dengan pemeriksaan dan analisa kasus-kasus yang berhubungan dengan internet atau jaringan komputer seperti LAN (local area network), oleh karena itu cyber forensic banyak sekali membahas log files (file-file yang merekam aktivitas komputer pada session-sesion tertentu), khususnya dari network log yang merekam segala aktivitas alamat IP (Internet Protocol) yang mengakses server yang menjadi barang bukti. Log files tersebut perlu diperiksa dan dianalisa dengan cermat untuk memastikan IP mana yang melakukan kejahatan terhadap server tersebut, walaupun kegiatan tersebut memakan waktu yang cukup lama. Untuk mendapatkan log files tersebut, forensic analyst dan investigator perlu bekerja sama dengan administrator (orang yang memiliki hak penguasaan tertinggi) dari server tersebut. Di samping itu, cyber forensik juga menganalisa email dan peralatan network seperti router, switch dan lain- lain. Tidak tertutup juga, forensic analyst akan melakukan investigasi terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan situs-situs social networking seperti facebook yang digunakan untuk melakukan kejahatan penipuan atau pencemaran nama baik.
Muhafizhin C.STMI
Personal Development Expert

Related Posts

Posting Komentar