Iklan Atas Artikel
Iklan Tengah Artikel 1
Iklan Tengah Artikel 2
Iklan Bawah Artikel

Kisah KURA-KURA DAN ELANG


KURA-KURA DAN BEBEK

Kura-kura, Anda tahu, membawa rumahnya di punggungnya. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, dia tidak bisa meninggalkan rumah. Mereka mengatakan Jupiter mengutuknya, karena dia adalah seorang pemalas yang betah di rumah sehingga dia bahkan tidak akan pergi ke pesta pernikahan Jupiter, bahkan ketika diundang secara khusus.

Setelah bertahun-tahun, Kura-kura mulai berharap dia bisa pergi ke pernikahan itu. Ketika dia melihat burung-burung terbang dan bagaimana Kelinci dan Tupai dan semua hewan lain berlari lincah, selalu bersemangat untuk melihat segalanya yang harus dilihat, Kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga, dan ada dia dengan rumah di punggungnya dan kaki pendek yang tidak bisa menyeretnya jauh.

Suatu hari dia bertemu sepasang Elang dan menceritakan semua masalahnya.
"Kami bisa membantumu melihat dunia," kata Elang. "Pegang tongkat ini dengan gigimu dan kami akan membawamu terbang jauh di udara di mana kamu bisa melihat seluruh pedesaan. Tapi tetap diam atau kamu akan menyesal."
Kura-kura sangat senang. Dia memegang tongkat itu dengan kuat dengan giginya, kedua Elang memegang salah satu ujungnya masing-masing, dan mereka berlayar ke arah awan.

Tiba-tiba seekor Gagak terbang lewat. Dia sangat terkejut melihat pemandangan aneh itu dan berseru:
"Ini pasti Raja Kura-kura!"

"Mengapa tiba-tiba—" mulai Kura-kura.

Tetapi saat dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata bodoh ini, dia kehilangan pegangannya pada tongkat itu, dan jatuh ke tanah, di mana dia hancur berkeping-keping di atas batu.

Keingintahuan bodoh dan kesombongan sering kali menyebabkan kemalangan.

Pesan Moral : Hargai Bantuan yang Diberikan: Kura-kura diberikan kesempatan langka untuk melihat dunia, namun dia menyia-nyiakan kesempatan itu karena kegagalan mengendalikan diri.

Setiap Tindakan Memiliki Konsekuensi: Tindakan kura-kura yang membuka mulutnya untuk berbicara, meskipun sepele di matanya, memiliki konsekuensi yang tragis.

Posting Komentar