Rencana Sang Arsitek
Seorang arsitek ingin membangun kantor baru. Ia memilih sebidang tanah yang tampaknya sempurna. Ia berencana menebang pohon-pohon untuk membuat ruang bagi bangunan. Tetapi ada masalah... masalah besar. Tanah itu sebenarnya adalah habitat beberapa spesies burung. Beberapa pecinta alam sangat kesal dengan masalah ini. Pertama, mereka mengadakan unjuk rasa dan memberitahu orang lain tentang masalah ini. Kemudian, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan hukum karena sang arsitek tidak menghormati hak-hak hewan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, mereka meminta seorang hakim untuk campur tangan.
Sang hakim tidak dapat memanggil saksi bagi para pecinta alam, jadi pertama-tama ia meminta sang arsitek untuk menceritakan sisi ceritanya.
"Mengapa Anda akan menghancurkan habitat burung-burung itu?" tanya hakim.
Sang arsitek menjawab, "Saya memiliki hak milik atas tanah tersebut. Saya ingin membuat bangunan hebat di sana. Seperti yang Anda tahu, semua bangunan saya menjadi bangunan penting."
Kemudian salah satu pecinta alam berbicara. "Kami percaya tidak ada alasan untuk menghancurkan semua pohon. Kami hanya ingin melindungi burung-burung."
Kemudian hakim membuat keputusannya. "Saya menyatakan bahwa pembangunan kantor harus dilanjutkan," katanya. "Bukan kejahatan untuk menebang pohon. Saya tidak bisa memberikan hukuman atas pelanggaran apa pun, tetapi saya wajib untuk membuat satu permintaan. Saya hanya akan mengizinkan Anda menggunakan setengah dari tanah. Setengah sisanya akan tetap bebas, sehingga burung-burung memiliki tempat tinggal."
Para pecinta alam tidak dapat menyembunyikan rasa syukur mereka. Semua orang bersorak.
"Sang arsitek berkata, "Saya punya ide. Saya akan menyumbangkan waktu dan upaya saya untuk merancang jenis bangunan baru. Ini akan menyediakan semak-semak di atap tempat burung-burung bisa hidup. Ada cukup sumber daya di rekening bank perusahaan saya untuk menciptakan bangunan terbaik yang pernah ada."
Sang arsitek benar-benar melakukannya seperti yang ia janjikan. Ia membangun jenis bangunan baru ini, yang disukai semua orang.
Pesan Moral : Pentingnya Keseimbangan antara Pembangunan dan Lingkungan: Kisah ini menunjukkan konflik antara keinginan untuk membangun (kemajuan manusia) dan kebutuhan untuk melindungi lingkungan (habitat alam). Pesan moralnya adalah bahwa pembangunan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap alam dan mencari solusi yang seimbang agar keduanya dapat berdampingan.
Posting Komentar