Iklan Atas Artikel
Iklan Tengah Artikel 1
Iklan Tengah Artikel 2
Iklan Bawah Artikel

Kisah Sang Pelayan dan Sang Pangeran

 

Sang Pelayan dan Sang Pangeran

Sebuah dongeng dari Mongolia


Dahulu kala, di Mongolia, hiduplah seorang pangeran yang kejam. Dia sangat jahat dan tidak baik kepada pelayannya. Pelayan itu sangat bijaksana dan pekerja keras. Pangeran mendapatkan kesenangan dari memukuli pelayannya dan akan memukuli pelayan itu babak belur tanpa kesalahan apa pun.

Suatu hari, pangeran dan pelayan itu akan pergi ke negara tetangga. Pangeran menunggangi kuda yang kuat dan kokoh sementara pelayan mengikutinya dengan kuda yang ringkih.

Mereka harus menempuh perjalanan yang jauh. Setelah beberapa jam, langit menjadi mendung dan guntur keras terdengar di kejauhan di belakang mereka. Pangeran itu adalah seorang pengecut dan sangat ketakutan oleh suara guntur. Dia mencari tempat untuk bersembunyi tetapi tidak menemukan apa pun. Pelayannya belum tertangkap olehnya. Jadi pangeran membuat kudanya berjalan lebih lambat dan menunggu pelayannya. Ketika dia melihat pelayan itu, dia berteriak, "Jangan tertinggal dariku, dasar bodoh! Ikuti aku!"

Pelayan itu menjawab, "Bagaimana saya bisa mengimbangi Anda? Kuda saya sangat lemah." Mendengar ini, pangeran itu marah dan meraung, "Itu berarti kamu belum memberi makan kuda itu dengan baik. Itu semua salahmu. Apa yang kamu lakukan sepanjang waktu ini, hai pemalas?" Kemudian dia memukul kepala pelayan itu sekuat tenaga.

Pada saat itu juga, ada kilatan petir di langit. Pangeran itu sangat ketakutan sehingga dia menutup matanya rapat-rapat. Pelayan itu melihat ini dan tiba-tiba mendapat ide brilian. Dia memanfaatkan kesempatan itu dan mengayunkan cambuk kudanya, memukul kepala pangeran. Pangeran mengira petir yang menyambarnya. Dia ketakutan.


Pesan Moral : Keadilan akan menemukan jalannya: Meskipun pangeran kejam dan sering menyiksa pelayannya tanpa alasan, pada akhirnya, ia menerima balasan atas perbuatannya. Pelayan, yang selama ini tertindas, menemukan cara cerdik untuk "membalas" perlakuan pangeran.

Kebaikan dan kesabaran akan membuahkan hasil: Pelayan itu digambarkan sebagai orang yang bijaksana dan pekerja keras. Meskipun menderita di bawah pangeran yang kejam, ia tetap sabar dan pada akhirnya menemukan kesempatan untuk mengatasi situasinya.


Posting Komentar